Friday, September 16, 2005

dari A2C sampe Ramadhan

Udah lama banget gak posting nih... Tadi sore pas mo posting, udah ngetik dapet beberapa kalimat gitu, ee.. tiba-tiba kompinya restart. Ternyata kena Sasser *hiks*, bikin keki ajah. Tapi gak pa pa deng, yang penting khan sekarang udah bisa ;p

Eh, iya... tadi malem ikutan MABIRU di NH. Tema yang diangkat adalah "menuju puncak kemuliaan Ramadhan". Sebagai pembicara Ust. Habiburrahman Elshirazy dari Ma'had Abu Bakar As Shidiq dan Ust. Syihabuddin Al Hafidz dari Ma'had 'Isy Karima yang mengisi acara Qiyamullail dan Muhasabah.

Peserta yang hadir pun lumayan banyak, dalam dan luar masjid pun penuh. Alhamdulillah berangkat lebih awal, jadi bisa pilah-pilih tempat duduk. Duduk di shaf kedua membuat mata ini malu untuk mengantuk, apalagi penyampaiannya menarik lagi. Memperhatikan penjelasan Sang Ustadz yang begitu tawadhu' membuat betah untuk berlama-lama menikmati sajian ilmu gratis itu. Ditambah lagi dengan bahasanya yang --kadang-kadang apa sering ya?-- puitis gitu loh... Spontan aja, banyak yang berkomentar 'wuih bahasanya...'. Tetapi, semua itu nggak mengurangi khidmat dari acara itu.

Beberapa kali beliau mengisahkan pengalaman Ramadhan sewaktu masih menuntut ilmu di bumi Kinanah. Nah, di situ ada sesuatu yang menarik. Ketika bercerita mengenai minuman ringan di sana --kalo nggak salah namanya karikade-- yang udah didinginkan dua hari yang begitu nikmat jika diminum sepulang dari kuliah ada beberapa ikhwah yang terlihat tersenyum --ada juga yang cengengesan, termasuk sayah gitu loh--. Sang Ustadz pun menambahkan bagaimana rasanya suhu udara dengan panas mencapai 41o. 41 derajat!!(weh, jadi kebawa nih) Mendengar ucapan Sang Ustadz, beberapa ikhwah pun tak kuat menahan senyumnya dan menuju pada level selanjutnya yaitu tertawa... hahaha... ups!, meski ada yang cuma mringis. Tetapi ada juga ikhwah yang kebingungan nggak tahu sebab mengapa pada ketawa. Sang Ustadz pun menyampaikannya dengan serius, mungkin dikira pada nggak percaya. Usut punya usut, --seperti dugaanku-- ikhwah yang senyam-senyum dari tadi itu adalah yang udah pada baca novel Ayat Ayat Cinta. Dan setiap pengalaman yang disampaikan, ada saja yang mengait-ngaitkannya (bener nggak nih?) dengan apa yang telah dibaca di novel.

Misalnya, ketika beliau ditanyai --ato ngobrol kali yee-- sama seorang bocah di masjid, 'Ya ammu Andonesy...' temenku bilang... 'wah, ini pasti anaknyanya Paman Eqbal...' Whuahahaha, kontan aja, aku pun tak kuasa menahan tawa... hehehe... :D Kata beliau, pada bulan suci Ramadhan di Mesir merupakan saat-saat terindah, lantunan Kalam Ilahi menggema di seluruh penjuru Mesir, di bus, metro, mahattah, stasiun, masjid (so pastiiii...), de el el. Ramadhan juga merupakan waktu untuk mendapatkan mutiara-mutiara yang telah lama terkubur. Yah, jadi gini. Pas bulan Ramadhan, di masjid-masjid pada mengadakan lomba tahfidz Al Quran yang banyak diikuti oleh anak-anak. Anak-anak di sana menjadikan bulan itu sebagai 'bulan untuk berekspresi'. Menunjukkan kebolehannya dalam menghafal Al Quran. Seperti bocah yang tadi --kalo nggak salah baru umur 10 tahun-- ketika ditanya ternyata sudah hafal 20 Juz. Bayangkan 20 Juz untuk anak seumuran itu. Jadi tidak perlu heran jika Imam Syafi'i hafal Al Quran dalam waktu 7 tahun. Jadi malu aku *pipi merah mode on*, Lha kalo Anda gimana?

Eeeh, jadi panjang nih. Yang jelas kita mesti nyiapin diri buat nyambut bulan suci Ramadhan, bulan penuh ampunan (maghfiroh) dan satu lagi... ingat!! Syahrul intaj... bulan Ramadhan adalah bulan produktif. Banyak kalangan ulama (penulis) yang merampungkan karyanya pada bulan yang mulia itu. Jadi jangan sampe hari-harinya dilalui dengan tidur nyenyak nunggu ifthor --meski boleh, tapi nggak usah bilang kalo tidur lebih baik daripada berbuat maksiat!!--. Itu mah sami mawon, sama aja. Nggak ada bedanya sama bulan lain. Perlu ada peningkatan amal pada bukan itu dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya dan juga peningkatan amal dari apa yang udah dilakukan pada Ramadhan setahun yang lalu.

Allahumma bariklana fii rajaba wa sya'bana wa balighna ramadhan. Amin.

Sudah siapkah Anda menyambut Ramadhan? Sudah ada persiapan?