Sunday, March 12, 2006

Superman

Menjadi jagoan adalah menjadi impian --hampir-- setiap anak kecil. Pengin jadi BATMAN-lah, Ksatria Baja Hitam-lah, Superman-lah, Spiderman-lah, dan lah-lah yang lain. Memang mengasyikkan bermimpi menjadi orang yang selalu membela kebenaran menolong orang lain. Memang, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Tapi, misalnya udah mentok nggak bisa memberi manfaat kepada orang lain, ya minimal jangan menyusahkan ataupun menjadi beban bagi orang lain. Tapi ya semua itu tadi cuma sebatas mimpi. Mana mungkin kita menjadi Superman yang bisa terbang hanya dengan bajunya yang kekecilan, udah gitu terbalik lagi. Maksudnya --maaf-- celana dalam dipake di luar. Dari segi etika mungkin akan dianggap gila jika ada orang berpakaian seperti itu (berpakaian terbalik) di Indonesia. Dan ketika disangkut-pautkan dengan pornografi dan pornoaksi, maka bisa jadi hal tersebut akan masuk di dalamnya. Memakai pakaian ketat, terbalik lagi. Kalo aku jadi Superman, wah jadi mikir kalo mau beraksi. Ntar kalo pantatnya dientup tawon piye jal? Pake pakaiannya aja nggak pede, ntar malah diketawain musuh.. hehehe...
*heh, yg nggak ketawa berarti musuh...
musuh dalam selimut sama juga maling, mulut bau...
loh koq?*

Meski tidak pernah bercita-cita menjadi jagoan seperti Superman. --Kenapa Superman? Karena celananya terbalik *narsis mode on*-- Tapi anehnya, sekarang ini banyak sekali jagoan-jagoan yang muncul bagai Superman --meski celananya tidak terbalik--. Sebagai contoh seorang buruh ai-ti --sebut aja programmer-- di Indonesia kebanyakan menjadi seperti itu seperti yang dikatakan Wiwit Siswoutomo. Bekerja tak jemu-jemu, menanam jagung di kebun 'eh ngerjain dari hulu sampe hilir pembuatan aplikasi, mulai dari ngerancang sistem, ngerancang database, coding, testing, designing, documenting, dan ing-ing yang lain yang seharusnya dikerjakan oleh orang-orang dengan bagian tertentu harus dikerjakan secara serakah dan tamak oleh seseorang. Memang, perjuangan yang menjengkelkan mengasyikkan. Seolah-olah menjadi jagoan seperti Superman --yang celananya tidak terbalik-- tetapi dengan penghasilan super-minim *ngelus dada*.

Satu kata yang menjadi penghibur adalah sabar. Yah, dengan sabar akan mendinginkan kepala kita, dengan sabar akan lebih mengontrol perilaku kita. Sabar untuk melakukan sesuatu dan sabar untuk tidak melakukan sesuatu. Orang sabar kan disayang Tuhan. Yang tidak sabar berarti apa hayo? Berarti namanya emang bukan sabar, bisa jadi namanya Joko, Sitorus, ato Acong. Sabar... sabar... sabar... yah, bersabarlah karena kiamat sudah dekat... *nyambung nggak sih?*

Pokoknya jadilah diri sendiri, OK! Jangan jadi Superman karena kejahatan tidak hanya karena ada niat dari si pelaku, tetapi juga karena ada kesempatan.
Jadi, waspadalah... waspadalah.. waspadalah....