Wednesday, December 01, 2004

Tragedi di Hari Selasa


Seperti biasa, dari pagi sampai malam kuhabiskan waktuku di kampus, terutama di labkom. Terkadang sampai ketinggalan info tentang kehidupan di luar kampus, termasuk tragedi yg terjadi tadi malam. Semalam memang hujan bener2 mengguyur Solo. Aku pulang ke kost aja sampai dianterin *bukannya manja lho*.

Waktu sampai di kost, ternyata dikunci, alhamdulillah bawa kunci. Masuk ke kamar, radio di kamarku masih nyala, mungkin sengaja nggak dimatiin kali ama temenku. Pertamanya sih aku cuek aja ma cuap2nya si penyiar, tapi aku tiba2 denger ada ...kecelakaan Lion Air di bandara Adi Sumarmo. Innalillahi wainna illahirojiun...

Denger2 musibahnya terjadi pada jam 18.00 bbwi. Cuaca buruk... mungkin itu salah satu penyebabnya dan ada sedikit kesalahan teknis pada mesinnya. Wallohu a'lam bishowab... Yang jelas pesawatnya sampai keluar landasan, menabrakpagar pembatas, dan... denger2 sampai ke areal pekuburan...
ini ada cuplikan dari espos *sorry ya*:

Hujan lebat yang tercurah di Kota Solo Selasa malam kemarin, seakan menambah rasa duka puluhan korban dan keluarga korban musibah pesawat Lion Air. Isak tangis histeris begitu mencekam suasana lima rumah sakit yang ada di Solo, RS PKU Muhammadiyah, RS Kasih Ibu, RSIS, RS Panti Waluyo, RS DKT Slamet Riyadi dan RS TNI AU.
Di RS Yarsis (RSIS) di mana korban tewas terbanyak dievakuasi, memunculkan pemandangan yang begitu memilukan.
...
Awalnya pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta berjalan normal hingga menjelang mendarat di Kota Solo, meski saat itu cuaca dalam keadaan hujan. Saat akan landing, pesawat juga masih dalam keadaan normal. ”Tetapi ketika pesawat sudah landing dan roda sudah mengenai landasan, tiba-tiba pesawat seperti tidak terkendali,” ujarnya kepada Espos.

Ima yang pergi bersama ketiga saudaranya saat ini dalam keadaan selamat, hanya menderita luka ringan. Menurutnya ia duduk di kursi samping sayap. Dirinya menceritakan saat pesawat tidak bisa dikendalikan, situasi dalam kabin pesawat tidak ada permasalahan. Pasalnya awak pesawat juga tidak memberitahukan untuk memakai sabuk pengaman maupun peralatan darurat lainnya.

Ima menuturkan saat pengereman, dirinya merasakan tidak seperti biasanya, karena pengeremannya dilakukan dengan terputus-putus. Saat itu dirinya masih dalam keadaan sadar. ”Saya juga tidak bisa melihat keluar karena saat itu cuacanya sangat buruk, tidak bisa melihat keluar,” ungkapnya.
Setelah gagal melakukan pengereman, ternyata pesawat meluncur terus ke luar landasan. Saat itu suasana kabin pesawat sangat kacau.
Posted by Hello

No comments: