Tuesday, June 21, 2005

sweeping

Hari ini ada sweeping software di kampus. Tetapi anehnya, berita mengenai sweeping ini sudah terdengar beberapa hari yang lalu. Mungkin memang memberikan kesempatan untuk 'berbenah'. Imbasnya, hal ini menambah kerjaan untuk teman-teman di Puslinet yang harus mengganti operating system koputernya dengan Linux. Linux yang dipilih adalah Ubuntu Linux. Ubuntu Linux adalah sebuah distro turunan dari Debian yang hari ini menduduki rangking pertama di Distrowatch dengan angka 2373 HPD.

Kembali ke masalah sweeping tadi, dari yang saya dengar, UNS menandatangani Campus Agreement dengan pihak Microsoft dengan mendapatkan lisensi untuk penggunaan produk Microsoft. Harga yang diberikan adalah 90 juta per tahun. Rencananya UNS akan 'bekerja sama' selama satu tahun. Waktu satu tahun itu akan digunakan sebagai masa transisi untuk migrasi ke Linux.

Linux yang terkesan masih 'menakutkan' bagi orang awam yang terbiasa menggunakan Ms Windows. Banyak yang berpikiran bahwa Linux hanya untuk 'yang sudah pinter' dan melulu pada console dengan layar hitam yang tidak menarik. Mungkin paradigma ini yang harus diubah. Linux tidaklah hanya sebatas command line yang mengerikan, tetapi dengan menginstal X Window, kita akan dapat menikmati tampilan menarik yang sebelumnya tidak pernah jumpai di Windows. Aplikasi-aplikasi yang diberikan pun semakin komplit. Mulai dari aplikasi office, image editor, browser, FTP, dan lain-lain.

Menggunakan Linux memang membutuhkan sedikit kesabaran. Namanya juga baru menggunakan, perlu bertanya kepada yang lebih berpengalaman, membaca manual, ikut mailing list, dan lain-lain. Instalasi dan konfigurasinya akan semakin membuat kita semakin ingin tahu, tetapi maaf, hal ini tidak akan berlaku untuk orang yang menyerah sebelum berperang. Kesabaran dan kesabaran.

Saya melihat dari pelaksanaan UU Haki ini malah membuka peluang bagi Open Source untuk unjuk gigi. Tidak ayal lagi, "perusahaan kaki lima" akan berpikir beratus-ratus kali untuk membeli software dengan harga yang dapat membuat perusahaan itu gulung tikar. Migrasi ke Open Source (baca Linux) sudah bukan menjadi alternatif lagi, tetapi pilihan.

(bersambung...)
berhubung lagi males... dadine ya ra sida bersambung ;p

No comments: